Rumus Perhitungan Account Payable Turnover

AP Turnover = Total Penjualan / Rata-Rata Piutang Usaha

Definisi Account Payable Turnover

Account payable turnover (AP turnover) adalah likuiditas jangka pendek yang digunakan untuk mengukur tingkat di mana perusahaan membayar supplier. Dengan account payable turnover, sebuah bisnis bisa mengetahui berapa kali suatu perusahaan melunasi hutangnya selama suatu periode.

Kalau menilik istilah account payable itu sendiri merupakan hutang jangka pendek yang dimiliki suatu bisnis kepada supplier atau kreditornya. Sedangkan account payable turnover adalah sebuah rasio yang menunjukan efisiensi suatu bisnis dalam membayar supplier dan hutang jangka pendeknya.

Your contact information

Your data is only held by us if you have made contact either through the website, telephone or email. This data will be held for a short period in case you resurrect your original enquiry.

Account payable turnover menentukan seberapa cepat business owner dalam membayar supplier atau tagihan lainnya dengan cepat. Tentu, semakin cepat maka semakin baik, tapi ada hal lainnya yang perlu diketahui berkaitan dengan hal tersebut.

Contoh Account Payable Turnover

Perusahaan ABC memiliki total penjualan sebesar Rp100.000.000 dalam periode tertentu. Rata-rata piutang usaha perusahaan ABC adalah Rp50.000.000 dalam periode yang sama.

Berdasarkan rumus di atas, maka account payable turnover perusahaan ABC adalah:

Artinya, perusahaan ABC berhasil mengumpulkan piutang usahanya sebanyak 2 kali dalam periode tertentu.

AP turnover merupakan salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mengukur efektivitas pengelolaan piutang usaha oleh perusahaan. Semakin tinggi AP turnover, maka semakin baik pengelolaan piutang usaha yang dilakukan oleh perusahaan. Hal ini karena perusahaan dapat mengumpulkan piutang usahanya dengan lebih cepat.

Berikut adalah beberapa faktor yang dapat mempengaruhi account payable turnover:

AP turnover yang tinggi dapat menguntungkan perusahaan karena dapat meningkatkan arus kas masuk perusahaan. Namun, turnover yang terlalu tinggi juga dapat meningkatkan risiko kredit macet. Oleh karena itu, perusahaan perlu mengelola piutang usahanya dengan hati-hati agar dapat mencapai angka yang optimal.

Nah, business owner tentunya perlu menjaga agar rasio turnover tetap tinggi agar cash flow mereka stabil. Salah satunya adalah dengan tempo pembayaran yang panjang. Untuk memaksimalkannya, kamu bisa membayar supplier dengan kartu kredit, meski supplier tidak menyediakannya.

Dengan begitu, kamu bisa dapat tambahan tempo & cash flow lebih stabil. Tentunya, ini menjadi cara paling mutakhir untuk membantu bisnis berlari lebih kencang! Coba sekarang & download GRATIS dengan klik tombol di bawah!

Pada bagian ini, contoh perhitungan rasio account payable turnover digambarkan dalam dua cara yaitu perhitungan pembayaran secara tahunan dengan nominal yang konstan maupun pembayaran dengan nominal yang sedikit berbeda pada awal dan akhir tahun, serta perhitungan pembayaran dalam hari, antara lain:

1. Pembayaran dengan nominal yang konstan selama setahun:

Pada 2021, perusahaan ADC melakukan pembelian bahan baku dan persediaan lainnya kepada supplier. Pembelian ini menghabiskan total dana sebesar Rp 650 juta. Pembayaran hutang yang dilakukan sebesar Rp 40 juta dalam satu tahun sehingga perhitungannya:

Rasio perputarang hutang dagang = Total pembelian / Rata-rata hutang usaha

Perhitungan account payable turnover rumus di atas menunjukkan bahwa perusahaan telah membayar sebanyak 16,25 kali selama satu tahun.

2. Pembayaran dengan nominal yang berbeda selama setahun:

Pada 2021, perusahaan ADC melakukan pembelian bahan baku dan persediaan lainnya kepada supplier. Pembelian ini menghabiskan total dana sebesar Rp 650 juta. Pembayaran hutang pada awal tahun sebesar Rp 35 juta, sedangkan akhir tahun sebesar Rp 50 juta dalam satu tahun sehingga perhitungannya:

Rata-rata hutang dagang dalam satu tahun = (Rp 50 juta + Rp 35 juta) / 2

Rasio perputarang hutang dagang = Total pembelian / Rata-rata hutang usaha

Perusahaan ADC melunasi hutangnya dalam periode tersebut sebesar 15,29 kali.

3. Perhitungan pembayaran dalam hari:

Mengacu pada perhitungan di atas, ketika ingin mengetahui pembayaran dalam hari, maka perhitungannya tinggal membagikan 365 hari dengan rasio perputaran hutang (payable turnover ratio):

Perhitungan rasio perputaran hutang dagang dalam hari = 365 / rasio perputaran hutang (payable turnover ratio)

Penggunaan account payable turnover rumus dalam perhitungan tersebut menunjukkan bahwa selama periode tahun tersebut, perusahaan memerlukan waktu sekitar 23,87 hari untuk membayar suppliernya. Apabila dibulatkan, maka pembayaran kepada supplier menjadi 24 hari.

Megaco (resmi H.248) adalah sebuah implementasi dari Media Gateway Control Protocol arsitektur [1] untuk mengendalikan Media Gateways di Internet Protocol (IP) jaringan dan masyarakat beralih jaringan telepon (PSTN). Dasar umum arsitektur dan antarmuka pemrograman awalnya digambarkan dalam RFC 2805 dan saat ini definisi Megaco spesifik adalah ITU-T Rekomendasi H.248.1.

Megaco mendefinisikan protokol untuk Media Gateway Controller untuk mengontrol Media Gateways untuk mendukung aliran multimedia di jaringan komputer. Hal ini biasanya digunakan untuk menyediakan Voice over Internet Protocol (VoIP) jasa (suara dan fax) antara jaringan IP dan PSTN, atau seluruhnya dalam jaringan IP. Dalam protokol tersebut merupakan hasil kolaborasi dari kelompok kerja MEGACO Internet Engineering Task Force (IETF) dan International Telecommunication Union ITU-T Study Group 16. IETF standar aslinya diterbitkan sebagai RFC 3015, yang kemudian digantikan oleh RFC 3525.

Istilah Megaco adalah sebutan IETF. ITU kemudian mengambil alih kepemilikan protokol dan versi IETF telah direklasifikasi sebagai bersejarah. ITU telah menerbitkan tiga versi H.248.1, terbaru pada bulan September 2005. H.248 mencakup bukan hanya spesifikasi protokol dasar di H.248.1, tetapi banyak ekstensi didefinisikan di seluruh H.248 Sub-series. Pelaksanaan lain Media Gateway Control Protocol arsitektur ada dalam protokol MGCP bernama sama. Ini digunakan melalui antarmuka yang sama dan mirip dalam aplikasi dan fungsi pelayanan, bagaimanapun, adalah protokol yang berbeda dan perbedaan yang mendasarinya membuat mereka tidak cocok.

Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!

Embedded content from other websites

Articles on this site may include embedded content (e.g. videos, images, articles, etc.). Embedded content from other websites behaves in the exact same way as if the visitor has visited the other website.

These websites may collect data about you, use cookies, embed additional third-party tracking, and monitor your interaction with that embedded content, including tracking your interaction with the embedded content if you have an account and are logged in to that website.

SIMKey Mortgages Limited95 High Street | Cranfield | MK43 0BSCo. Registration No. 12785447

Our website address is: http://simkeymortgages.co.uk.

What rights you have over your data

If you have an account on this site, or have left comments, you can request to receive an exported file of the personal data we hold about you, including any data you have provided to us. You can also request that we erase any personal data we hold about you. This does not include any data we are obliged to keep for administrative, legal, or security purposes.

Where we send your data

Visitor comments may be checked through an automated spam detection service.

Who we share your data with

Your data may be shared with associated Mortgage providers in accordance with data required for mortgage applications

If you request a password reset, your IP address will be included in the reset email.

How long we retain your data

If you leave a comment, the comment and its metadata are retained indefinitely. This is so we can recognize and approve any follow-up comments automatically instead of holding them in a moderation queue.

For users that register on our website (if any), we also store the personal information they provide in their user profile. All users can see, edit, or delete their personal information at any time (except they cannot change their username). Website administrators can also see and edit that information.