Cs = π.d.n Meter/ menit
Karena satuan kecepatan potong (Cs) dalam meter/menit sedangkan satuan diameter benda kerja dalam milimeter, maka satuannya harus disamakan terlebih dahulu yaitu dengan mengalikan nilai kecepatan potongnya dengan angka 1000 mm. Maka rumus untuk putaran mesin menjadi:
Sumber : P4TK BMTI Bandung
17. Roda gigi dengan jumlah gigi 18 akan dibuat dengan sistim pembagian sederhana. Apabila perbandingan transmisi antara roda gigi cacing dengan ulir cacing = 40 : 1 dan tersedia piring pembagi berlubang 18, maka putaran engkol pembaginya adalah ....
A. 2 putaran + 16 lubang
B. 2 putaran + 10 lubang
C. 2 putaran + 8 lubang
D. 2 putaran + 6 lubang
Sebelum seseorang dapat menjadi operator mesin bubut CNC yang baik dan handal, maka seorang operator haruslah memahami terlebih dahulu parameter-parameter proses pembubutan secara manual. Diantara parameter-parameter proses tersebut salah satunya adalah cara menentukan putaran benda kerja.
Parameter Proses Pembubutan
Putaran benda kerja pada mesin bubut dapat ditunjukkan dengan suatu titik yang berputar dalam satuan waktu, atau dengan kata lain suatu titik tersebut berputar berapa kali dalam satu menit.
Jumlah putaran benda kerja ini tidak asal hitung dan tergantung suka suka kita, ada beberapa faktor yang mempengaruhi dalam penentuan putaran benda kerja ini, diantaranya adalah jenis material benda kerja, jenis material alat potong dan kecepatan potong dari material tersebut.
Kecepatan potong merupakan faktor utama dalam menentukan putaran benda kerja. Dengan menggunakan kecepatan potong yang tepat diharapkan alat potong dapat melakukan pemotongan secara terus menerus pada waktu tertentu tanpa kita harus bolak balik mengasah alat potongnya.
Kecepatan potong biasanya ditentukan dalam satuan m/ menit. Makin tinggi kecepatan potongnya ( untuk bahan yang sama) maka makin berkurang umur pahatnya; makin rendah kecepatan potongnya maka makin bertambah umurnya tapi makin kasar permukaan benda kerjanya.
Kecepatan Putaran Mesin Bubut (Revolution Per Menit – Rpm)
Kecepatan putaran mesin bubut adalah, kemampuan kecepatan putar mesin bubut untuk melakukan pemotongan atau penyayatan dalam satuan putaran/ menit. Maka dari itu untuk mencari besarnya putaran mesin sangat dipengaruhi oleh seberapa besar kecepatan potong dan keliling benda kerjanya. Mengingat nilai kecepatan potong untuk setiap jenis bahan sudah ditetapkan secara baku, maka komponen yang bisa diatur dalam proses penyayatan adalah putaran mesin/benda kerjanya. Dengan demikian rumus dasar untuk menghitung putaran mesin bubut adalah:
Cara Mengatur Putaran Benda Kerja
Untuk lebih jelasnya, mari kita baca penjelasan pada ilustrasi dibawah ini yang menjelaskan hubungan putaran benda kerja, kecepatan potong dan tatal yang terbentuk sebagai berikut :
Jika benda kerja dengan garis tengah D1 membuat 1 putaran tiap menit; maka panjang tatal ( beram) yang terpotong ( tersayat) dalam 1 menit adalah d x π = keliling.
Jika benda kerja berputar lebih dari 1 putaran dalam 1 menit, misalnya n putaran; maka panjang tatal yang terpotong dalam 1 menit = d x π x n.
Panjang tatal ini diukur dalam satuan meter tiap menit dan dinamakan dengan kecepatan potong (V).
– Makin besar garis tengah benda kerja maka makin panjang perbandingan tatal yang terbentuk. Dengan demikian, kecepatan potong itu dipengaruhi langsung oleh besarnya garis tengah benda kerja dan banyaknya putaran tiap menit atau RPM.
– Kecepatan potong dalam proses pembubutan dinyatakan dalam satuan meter/menit. Oleh karena itu kita harus membaginya dengan 1000 untuk memperoleh satuan meter.
Berikut rumus tetapan yang adpaat kit agunakan untuk menentukan putaran benda kerja pada mesin bubut CNC:
V ( dalam meter/menit) = d ( dalam mm ) x π x n ( RPM ) / 1000
n = 1000 x V / d x π dalam RPM
Perlu kita ingat, untuk mengerjakan benda kerja di mesin, tidak hanya kecepatan potong saja yang mempengaruhi benda kerja. Akan tetapi juga kecepatan pemakan, kedalaman pemakan dan susut-sudut pahatnya harus tepat untuk bahan yang dikerjakan , serta proses pendinginannya.
Anda dapat menghubungi kami apabila membutuhkan jasa Pemesinan Milling CNC untuk pembuatan spare part . Sentra Teknika Prima menjadi penyedia jasa manufaktur untuk pemesinan CNC; dan Fabrikasi sejak 2003 dan memiliki tim dengan pengalaman di berbagai bidang industri. Kami selalu mengutamakan kepuasan pelanggan dengan cara menjalin komunikasi yang baik, bersikap jujur, dan terbuka demi kelancaran dan keberkahan pekerjaan. Kami juga menjalin hubungan baik dengan beberapa distributor perangkat otomasi. Hal ini menjamin pengadaan material beserta support teknis menjadi lebih mudah diakses.
Segera hubungi kami untuk mengkonsultasikan masalah Pembuatan spare part Custom, Jig, Fixture dan fabrikasi industri Anda. Kami siap membantu mulai dari tahap konsultasi, perencanaan, planning dan juga hasil akhir. Apabila terjadi kendala sewaktu-waktu Anda bisa menghubungi kami untuk melenyapkan rasa khawatir Anda.
Posted on 30/11/2011 by Wisnu Suryaputra
Pengaturan putaran pada suatu mesin, bubut, frais dan bor, sangatlah dibutuhkan. Putaran mesin yang terlampau tinggi melebihi perhitungan sebenarnya, akan mengakibatkan alat potong akan menjadi panas, sehingga terjadi perubahan struktur pada logam alat potong, sehingga alat potong cenderung menjadi panas dan alat potong akan cepat menjadi tumpul.
Pada penentuan pengaturan putaran, terlebih dahulu kita mengetahui kecepatan potong dari alat potong dan bahan benda kerja yang digunakan. Kita harus mengetahui berbagai faktor yang menjadi pertimbangan dalam menentukan kecepatan potong.
Rumus yang digunakan untuk menentukan besar putaran maksimal dan minimal dari suatu alat potong adalah sebagai berikut :
Berikut ini adalah jenis material dan jenis bahan alat potong yang dijadikan acuan untuk menentukan besarnya standarisasi kecepatan potong
Berikut ini contoh perhitungan penentuan batasan putaran mesin :
Filed under: Pemesinan |
Baja Karbon polosAISI-1019, 1020, 1030, 1040, 1050, 1060, 1070, 1080, 1090Paduan BajaAISI-1320, 2317, 2515,3120, 3316, 4012, 4020,4120, 4128, 4320, 4620,4720, 4820, 5020, 5120,6120, 6325, 6415, 8620,8720, 9315Baja PaduanAISI-1330, 1340, 2330,2340, 3130, 3140, 3150,4030, 4063, 4130, 4140,4150, 4340, 4640, 5130,5140, 5160, 52100, 6150,6180, 6240, 6290, 6340,6380, 8640, 8660, 8740,9260, 9445, 9840, 9850Stainless SteelsKelas standarAustenitikAnnealedFeritikMartentiticAnnealed
Didinginkan & TemperedKelas Machining AustenitikAnnealed
120-150150-170170-190190-220220-280280-350350-425125-175175-225225-275275-325325-375375-425175-225225-275275-325325-375375-425135-185225-275135-185135-175175-225275-325375-425135-185
80-12070-9060-8050-7040-5030-4015-3060-8050-7045-6035-5530-4015-3050-7040-6030-5025-4015-3040-5030-4050-6055-7050-6030-4015-3080-100